"liga inggris everton vs mu"

Merseyside Derby tersaji di putaran tiga FA Cup 2017/18, Sabtu (06/1). Liverpool akan menjamu Everton di Anfield, daerah di mana The Reds digdaya alias tak terkalahkan melawan sang rival sekota sejak 1999.

Liverpool dan Everton sudah bersua di Premier League musim ini. Mereka bermain imbang 1-1 di Anfield. Liverpool unggul via Mohamed Salah, dan Everton membalas via penalti Wayne Rooney.

Tetapi kali ini Liverpool sepertinya patut turun tanpa Salah. Bersama Philippe Coutinho, winger Mesir itu diragukan kondisinya akibat cedera. Mereka merupakan dua pemain terbaik Liverpool musim ini. Beruntung Liverpool masih punya Roberto Firmino, yang juga on form dan sudah mencetak 16 gol di seluruh persaingan.

Manajer Jurgen Klopp dapat memberi debut kepada Virgil Van Dijk, bek yang baru direkrut dari Southampton senilai £75 juta. Tetapi kemungkinan ia tak bakal dimainkan dari menit awal.

Sementara itu, Everton masih belum dapat diperkuat Ross Barkley, Funes Mori, Leighton Baines dan Seamus Coleman. Manajer Sam Allardyce patut meramu dengan bagus skuat yang ada sekarang.

Sekiranya ada satu yang pasti jadi starter, mungkin itu merupakan Rooney. Eks pemain Manchester United tersebut merupakan top scorer Everton di Premier League musim ini. Telah sepuluh gol liga yang ia cetak, termasuk satu gol penalti di Anfield bulan Desember kemarin.

Liverpool tak terkalahkan dalam 16 lomba terakhir. Mereka bakal menatap lomba ini dengan kepercayaan diri yang cukup tinggi.

PERKIRAAN SUSUNAN PEMAIN :

Liverpool (4-3-3): Karius; Robertson, Klavan, Matip, Alexander-Arnold; Wijnaldum, Milner, Can; Chamberlain, Firmino, Lallana.

Everton (4-2-3-1): Pickford; Martina, Jagielka, Keane, Kenny; McCarthy, Gueye; Sigurdsson, Rooney, Lennon; Calvert-Lewin.

HEAD TO HEAD (6 PERTEMUAN TERAKHIR)

10-12-2017 Liverpool 1-1 Everton (EPL)

01-04-2017 Liverpool 3-1 Everton (EPL)

20-12-2016 Everton 0-1 Liverpool (EPL)

21-04-2016 Liverpool 4-0 Everton (EPL)

04-10-2015 Everton 1-1 Liverpool (EPL)

08-02-2015 Everton 0-0 Liverpool (EPL).

5 PERTANDINGAN TERAKHIR LIVERPOOL

17-12-2017 Bournemouth 0-4 Liverpool (EPL)

23-12-2017 Arsenal 3-3 Liverpool (EPL)

27-12-2017 Liverpool 5-0 Swansea (EPL)

30-12-2017 Liverpool 2-1 Leicester (EPL)

01-01-2018 Burnley 1-2 Liverpool (EPL).

5 PERTANDINGAN TERAKHIR EVERTON

19-12-2017 Everton 3-1 Swansea (EPL)

23-12-2017 Everton 0-0 Chelsea (EPL)

26-12-2017 West Brom 0-0 Everton (EPL)

30-12-2017 Bournemouth 2-1 Everton (EPL)

02-01-2018 Everton 0-2 Manchester United (EPL).

Babak penyisihan 16 besar liga champions telah selesai dilaksanakan dan menghasilkan 8 team terbaik yang berhasil melaju ke babak 8 besar Liga Champions 2017/2018.

Spanyol menjadi negara dengan wakil terbanyak di babak perempatfinal, ialah tiga regu. Wakil-wakil La Liga yang masih bertahan ialah Barcelona, Real Madrid, dan Sevilla.

Dari lima wakil Inggris yang tampil di babak 16 besar, hanya dua yang lolos ke perempatfinal. Dua regu Inggris yang tersisa ialah Manchester City dan Liverpool.

Italia juga diwakili oleh dua regu, ialah Juventus dan AS Roma. Satu regu lainnya yang lolos ke perempatfinal ialah klub raksasa Jerman, Bayern Munich.

8 Tim yang Lolos ke Perempatfinal Liga Champions 2017/2018 diantaranya :

1. Manchester United vs Sevilla : Sevilla berhasil memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions, setelah berhasil menang dengan Agregat 1- 2.

2. AS Roma vs Shakhtar Donetsk, AS Roma memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions dengan Agregat 2-2, AS Roma Lolos ke babak selanjutnya lantaran menang Gol Tandang.

3. Barcelona vs Chelsea , Barcelona memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions, setelah berhasil menang dengan Agregat 4-1.

4. Bayern Munchen vs Besiktas : Bayern Munchen memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions, setelah berhasil menang dengan Agregat 8-1.

5. Manchester City vs Basel , Manchester City memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions, setelah berhasil menang dengan Agregat 5-2.

6. Juventus vs Tottenham , Juventus memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions, setelah berhasil menang dengan Agregat 4-3.

7. Real Madrid vs PSG , Real Madrid memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions, setelah berhasil menang dengan Agregat 5-2.

8. Liverpool vs Porto , Liverpool memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions, setelah berhasil menang dengan Agregat 5-0.

UEFA telah mengerjakan pengundian untuk delapan regu yang akan beradu tanding pada babak perempat final atau 8 besar Liga Champions di Nyon, Swiss, Jumat (16/3/2018) petang.

Jalannya pengundian dibuka oleh jurnalis asal Portugal yang kini menjabat sebagai Chief Press UEFA, Pedro Pinto. Sesudah membuka jalannya acara, Pedro menampilkan rangkuman laga regu-regu peserta delapan besar yang telah disiapkan pihak UEFA.

Sesudah video hal yang demikian, progres pengundian dimulai. Pada putaran pertama, Barcelona dan AS Roma menjadi dua regu yang pertama muncul. Keduanya pun dipastikan bakal bersua di perempat final.

Hasil pengundian kedua mempertemukan Sevilla dan Bayern Munchen. Pada fase sebelumnya, Sevilla menundukkan MU dengan agregat 2-1, sementara Bayern Munchen menumbangkan Besiktas dengan agregat 8-1.

Kejutan terjadi pada pengundian ketiga. Di undian ini, dua finalis liga Champions musim lalu, Real Madrid dan Juventus akan bersua. Sementara itu, undian keempat sekalian terakhir mempertemukan dua regu inggris, Liverpool dan Manchester City.

Babak perempat final sendiri masih akan berlangsung dengan cara yang sama dengan 16 besar, yaitu pertemuan dua leg. Partai leg pertama dijadwalkan dihelat pada 3-4 April 2018. Sementara itu, leg kedua bergulir sepekan kemudian atau pada 10-11 April 2018.

Berikut hasil drawing babak perempat final Liga Champions:

– Barcelona vs AS Roma
– Sevilla vs Bayern Munchen
– Juventus vs Real Madrid
– Liverpool vs Manchester City

Balik lagi akan menjadi tuan rumah untuk ajang persaingan di English Premier League ini, sudah pasti membawa dampak Everton tidak bakal mensia – siakan kesempatan utk tampil secara semaksimal kemungkinan tatkala menjamu Swansea di didalam pertandingan nanti, sebaiknya dapat memastikan poin maksimum. Jikalau diamati berasal dari lima tanding paling akhir yang baru dilalui, menjelang pertarungan nanti sudah pasti Everton dipastikan tak bakal mengalami kesulitan seumpama menjamu Swansea.

Sementara di kubu lain, Swansea yang menjadi tim tamu pada pertandingan ini sudah pasti lagi dituntut utk main secara Maximum sehingga dapat mendapat keunggulan dr pos Everton, seumpama ditinjau berasal dari sejumlah pertandingan paling akhir yang udah dilalui, kelihatannya situasi tim termasuk memadai memadai ulet, di didalam lima laga terakhirnya Swansea sudah pasti tidak bakal mengusutkan Everton disaat menekuni pertandingan tandang di markas Everton sementara pertarungan nanti.

5 Pertemuan Sebelumnya Everton Vs Swansea :

1. 05. 2017 PR Swansea City 1 – 0 Everton FC
2. 11. 2016 PR Everton FC 1 – 1 Swansea City
3. 01. 2016 PR Everton FC 1 – 2 Swansea City
4. 09. 2015 PR Swansea City 0 – 0 Everton FC
5. 04. 2015 PR Swansea City 1 – 1 Everton FC

5 Pertarungan Terakhir Everton :

1. 12. 2017 PR Newcastle Utd 0 – 1 Everton FC
2. 12. 2017 PR Liverpool FC 1 – 1 Everton FC
3. 12. 2017 EUL Apollon Limassol 0 – 3 Everton FC
4. 12. 2017 PR Everton FC 2 – 0 Huddersfield
5. 11. 2017 PR Everton FC 4 – 0 West Ham

Lima Pertandingan Terakhir Swansea :

1. 12. 2017 PR Swansea City 0 – 4 Manchester City
2. 12. 2017 PR Swansea City 1 – 0 West Bromwich
3. 12. 2017 PR Stoke City 2 – 1 Swansea City
4. 11. 2017 PR Chelsea FC 1 – 0 Swansea City
5. 11. 2017 PR Swansea City 0 – 0 Bournemouth

Babak 16 besar Liga Champions musim 2017-2018 akan kembali bergulir pada Februari 2018. Banyak tim-tim papan atas Eropa yang bersaing sengit untuk mendapatkan titel juara. Meski demikian, beberapa klub seperti Real Madrid, Barcelona, Juventus, dan Manchester City diprediksi masih menjadi unggulan juara.

Kedigdayaan Los Blancos -julukan Madrid- memang telah tak diragukan lagi di Liga Champions. Pasalnya, Raksasa Spanyol ini menjadi klub pertama yang cakap menjuarai Liga Champions dua musim beruntun, tepatnya pada 2015-2016 dan 2016-2017.

Tapi, kegemilangan Madrid seakan meredup sejak awal musim 2017-2018. Kepergian Alvaro Morata ke Chelsea dan dilepasnya James Rodriguez (Bayern Munich) beserta Mariano Diaz (Olympique Lyon) disinyalir membikin lini serang mereka melompong. Madrid juga melaksanakan kesalahan pada lini belakangnya dengan tak membeli penjaga gawang baru.

Memang Keylor Navas masih menjadi kiper utama klub besutan Zinedine Zidane tersebut. Meski tampil gemilang dengan beragam kali penyelamatan, melainkan perlu diingat, Navas sering kali bermain inkonsisten. Ini yaitu sebuah kesalahan besar bagi Madrid, karena tak membeli kiper berpengalaman untuk dibuat kiper utama.

Kecuali Madrid, Barcelona juga semestinya diantisipasi. Walau telah kehilangan Neymar Jr yang menetapkan hengkang ke Paris Saint-Germain (PSG), melainkan tim berjuluk Azulgrana tersebut masih tampil luar awam dengan pemain-pemain bertalenta yang mereka miliki.

Terbukti saat ini Raksasa Katalunya tersebut memuncaki klasemen sementara Liga Spanyol 2017-2018 dengan 48 poin. Hasil itu membikin Barcelona unggul 16 poin dari Real Madrid yang menghuni peringkat keempat dengan 32 angka.

Kombinasi Luis Suarez dan Lionel Messi masih susah dibendung pertahanan tim lawan. Otomatis hal itu membikin kinerja Barcelona masih cukup bagus ketimbang rival abadinya, Madrid.

Di sisi lain, Manchester City yang notabene menjadi tim paling berhasil di Liga Inggris musim 2017-2018, pastinya tak akan tinggal diam untuk keluar sebagai juara Liga Champions. Bersama pelatih Josep Guardiola, klub berjuluk The Citizens tersebut tentunya tak akan memberi ampun kepada klub mana bahkan yang mencoba menghambat jalannya untuk meraih gelar juara.

Musim ini Man City membuktikan jati dirinya sesudah meraih 20 kemenangan dan dua imbang dari 20 laga di Liga Inggris 2017-2018. Seandainya kinerja positif di Liga Inggris dapat diemulasi ke Liga Champions, jangan heran jikalau nantinya Man City mengangkat trofi si Alat Besar di akhir kompetisi.

Sementara Juventus juga masih berpeluang memperjuangkan tekadnya meraih gelar juara Liga Champions 2017-2018. Raksasa Liga Italia tersebut memang mengincar kemenangan di kompetisi elite Eropa itu sebelum kiper veteran Juve, Gianluigi Buffon pensiun dari dunia sepakbola di akhir musim ini.

Musim lalu, tim asuhan Massimiliano Allegri itu melaju sampai final. Tapi, Juventus ditaklukkan Madrid dengan poin 1-4 di partai puncak. Hasil itu tentunya menjadi pukulan telak bagi skuad yang berbasis di Allianz Stadium tersebut.

Diprediksi klub berjuluk Si Nyonya Tua ini akan mengeluarkan permainan apiknya di gelaran Liga Champions musim 2017-2018 agar dapat menunaikan misinya untuk menerima trofi si kuping besar. Meski demikian, pengorbanan Juventus dipastikan tidaklah gampang. Pasalnya, mereka semestinya berhadapan dengan beberapa klub besar Eropa. Langkah mereka di 16 besar bahkan telah dihadang kontestan Liga Inggris, Tottenham Hotspur.

Zinedine Zidane sudah memberikan delapan trofi selama dua tahun melatih Real Madrid. Zizou menghadirkan masing-masing dua trofi Liga Champions, Piala Dunia Klub, Piala Super Eropa serta satu gelar Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol bagi publik Santiago Bernabeu.

Tapi, posisi Zidane sebagai pelatih Madrid agak terancam. Hal itu sebab daya kerja minor Los Blancos di musim ini. Sampai Liga Spanyol 2017-2018 menjelang minggu 19, Madrid tertahan di posisi empat dengan koleksi 32 angka. Mereka ketinggalan 19 angka dari Barcelona di puncak klasemen.

Bahkan pada jornada 19 yang berlangsung akhir minggu lalu, Madrid secara tidak terduga ditumbangkan tim tamu Villarreal 0-1. Hasil buruk itu membuat posisi Zidane agak terancam. Sekiranya Zidane tidak sanggup memberikan trofi bagi Madrid di akhir musim ini, siap-siap pelatih berpaspor Prancis itu terdepak dari posisinya. Kini yang jadi pertanyaan, siapa substitusi Zidane nantinya?

Berikut calon substitusi Zidane di Madrid, mengutip dari Sportskeeda :

3. Mauricio Pochettino (Tottenham Hotspur)

Karier kepelatihan Pochettino mulai merekah ketika menangani Southampton di Liga Inggris 2013-2014. Ketika itu pelatih berpaspor Argentina mengantarkan The Saints –julukan Southampton– finis di posisi delapan Liga Inggris. Pencapaian itu membuat Pochettino ditarik Tottenham untuk mengarungi musim 2014-2015.

Singkat kata, Pochettino membawa Tottenham bersaing di jalur jawara Liga Inggris 2015-2016 dan 2016-2017. Hebatnya, pelatih berusia 45 tahun itu mengandalkan pemain-pemain yang sebelumnya kurang ternama.

Ucap saja seperti Harry Kane dan Dele Alli. Dengan pemain minor saja, Pochettino dapat membawa Tottenham bangkit. Logikanya dengan personel matang pengalaman milik Madrid, dia dapat mengantarkan klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu itu berjaya di tingkatan dalam negeri, Eropa ataupun kontinental.

2. Antonio Conte (Chelsea)

Tak ada yang meragukan kwalitas melatih Conte. Ketika menangani Juventus, Conte mengantarkan klub yang bermarkas di Allianz Stadium itu tiga kali jawara Liga Italia. Sementara ketika melatih Timnas Italia, Conte membawa Graziano Pelle dan kawan-kawan melaju sampai perempatfinal Piala Eropa 2016. Meskipun, ketika itu Italia datang dengan skuad seadanya.

Sementara bersama Chelsea, Conte membawa klub asal London Barat itu jawara Liga Inggris 2016-2017. Disebut-ucap Conte akan mengakhiri kariernya sebagai pelatih Chelsea di akhir musim ini. Sebab itu, Conte memiliki kans menggantikan posisi Zidane.

1. Massimiliano Allegri (Juventus)

Allegri sukses besar bersama Juventus. Setidaknya, masing-masing tiga trofi Liga Italia dan Coppa Italia sudah disabet Allegri untuk publik Allianz Stadium. Sementara di LIga Champions, Allegri dua kali membawa Juventus ke partai puncak, meskipun akhirnya takluk dari lawan-lawannya.

Satu kelebihan yang dimiliki pelatih berusia 50 tahun itu yaitu fleksibilitas strategi. Allegri tidak terpaku dengan pola 3-5-2. Ia dapat memeragakan pola permainan 4-3-1-2, 4-2-3-1 dan 4-3-3 dengan sama bagusnya. Apalagi, Allegri disebut-ucap berharap mencari tantangan baru dan Madrid dapat diciptakan destinasi.

Pemimpin klasemen Barcelona akan bertandang ke markas Real Sociedad pada jornada 19 La Liga 2017/18, Senin (15/1). Sang raksasa Catalan datang ke Anoeta dengan mengusung sebuah misi penaklukan.

Dalam tujuh perlombaan tandang terakhirnya melawan Sociedad di La Liga, Barcelona tidak sekalipun kapabel meraih kemenangan. Sejak Sociedad kembali ke divisi tertinggi pada musim 2010/11, setelah tiga musim berkubang di Segunda, mereka unbeaten melawan Barcelona di Anoeta.

Terakhir kali Barcelona memenangi perlombaan La Liga di Anoeta adalah dengan skor 2-0 pada musim 2006/07 silam. Waktu itu, Barcelona yang dilatih Frank Rijkard menang via gol-gol Andres Iniesta dan Samuel Eto’o. Dua gol tersebut semuanya lahir dari assist Ronaldinho.

Namun dalam tujuh lawatan terakhir ke markas Sociedad, Barcelona hanya kapabel meraih dua hasil imbang dan dipaksa menelan lima kekalahan. Barcelona bercita-cita memutus tren buruk itu.

Pasukan Ernesto Valverde diyakini punya kesempatan baik untuk mengerjakannya.

Spirit Barcelona sedang berada di spot maksimal. Mereka baru saja menghabisi Celta Vigo 5-0 di babak 16 besar Copa del Rey dan lolos ke perempat final dengan agregat 6-1. Dua gol Lionel Messi serta masing-masing satu gol dari Jordi Alba, Luis Suarez dan Ivan Rakitic ke gawang Celta memperpanjang catatan unbeaten Barcelona musim ini jadi 28.

Sociedad sebaliknya. Kinerja pasukan Eusebio Sacristan jauh dari kata meyakinkan. Terakhir, Sociedad kalah 0-1 melawan Leganes. Kekalahan itu membuat mereka kini terdampar di peringkat 12 klasemen sementara, 25 skor di belakang Barcelona.

Rekor baik Sociead melawan Barcelona di Anoeta berada dalam ancaman serius.

PERKIRAAN SUSUNAN PEMAIN :

Di kubu Sociedad, pelatih Eusebio kehilangan Inigo Martinez yang cedera. Di lini serang, Eusebio bakal mau banyak pada trio Willian Jose, Mikel Oyarzabal dan Adnan Januzaj.

Sementara itu, Barcelona belum bisa diperkuat Samuel Umtiti, Paco Alcacer dan rekrutan baru Philippe Coutinho yang masih cedera. Ousmane Dembele diragukan bakal jadi starter.

Sociedad (4-3-3): Rulli; Odriozola, Diego Llorente, Raul Navas, Kevin; Illaramendi, Xabi Prieto, Zurutuza; Oyarzabal, Willian Jose, Januzaj.

Barcelona (4-4-2): Ter Stegen; Sergi Roberto, Pique, Vermaelen, Jordi Alba; Iniesta, Busquets, Paulinho, Rakitic; Messi, Luis Suarez.

HEAD TO HEAD (6 PERTEMUAN TERAKHIR)

16-04-2017 Barcelona 3-2 Sociedad (La Liga)

27-01-2017 Barcelona 5-2 Sociedad (Copa del Rey)

20-01-2017 Sociedad 0-1 Barcelona (Copa del Rey)

28-11-2016 Sociedad 1-1 Barcelona (La Liga)

10-04-2016 Sociedad 1-0 Barcelona (La Liga)

28-11-2015 Barcelona 4-0 Sociedad (La Liga).

5 PERTANDINGAN TERAKHIR SOCIEDAD

08-12-2017 Sociedad 1-3 Zenit (UEL)

10-12-2017 Sociedad 0-2 Malaga (La Liga)

16-12-2017 Bilbao 0-0 Sociedad (La Liga)

21-12-2017 Sociedad 3-1 Sevilla (La Liga)

07-01-2018 Leganes 1-0 Sociedad (La Liga).

5 PERTANDINGAN TERAKHIR BARCELONA

18-12-2017 Barcelona 4-0 Deportivo (La Liga)

23-12-2017 Madrid 0-3 Barcelona (La Liga)

05-01-2018 Celta 1-1 Barcelona (Copa del Rey)

07-01-2018 Barcelona 3-0 Levante (La Liga)

12-01-2018 Barcelona 5-0 Celta (Copa del Rey).

UEFA telah mengumumkan bahwa sejumlah perubahan di Liga Champions dan Liga Europa, yang akan berlaku mulai musim depan. Empat regu teratas dari Inggris, Spanyol, Jerman, dan Italia, bakal lolos langsung ke babak utama Liga Champions.

Hal itu berarti regu yang finish di peringkat empat klasemen tidak wajib melalui babak kualifikasi, seperti kebiasaan di musim – musim sebelumnya.

Pemenang bertahan di dua persaingan antarklub Eropa, dua regu teratas di Liga Rusia dan Prancis, dan juga juara Liga Portugal, Ukraina, Belgia, dan Turki, juga akan menjadi regu-regu yang lolos otomatis ke fase utama.

Selain itu, regu yang finish di peringkat lima dan enam di Premier League akan lolos langsung ke Liga Europa, bersama dua regu dari Jerman, Inggris, Italia, Prancis, dan Rusia.

Tetapi demikian, semua regu yang tersingkir dari kualifikasi Liga Champions tidak akan mendapatkan kesempatan kedua untuk bermain di Liga Europa.

Liga Champions musim depan akan diawali dengan babak kualifikasi pada 26 Juni, sementara Liga Europa diawali pada 28 Juni.

Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) akan lantas memakai teknologi Video Assistant Referee (VAR) di persaingan sepak bola lokal mereka. Ini dikonfirmasi pada pertemuan FAT pada hari Rabu, 20 Desember 2017 lalu.

Presiden FAT, Somyot Poompanmuang, mengumumkan bahwa pemakaian pertama untuk VAR akan diujicobakan pada lomba Piala Champion Thailand (semacam Community Shield) yang akan dijalankan di di Stadion Supachalasai. Perlombaan ini mempertemukan antara pemenang Liga Thailand, Buriram United, dan pemenang Piala Thailand, Chiangrai United, pada permulaan tahun 2018. Setelah itu, teknologi tersebut akan digunakan pada kasta utama Liga Thailand 2018, yang akan dimulai pada 9 Februari 2018.

Maka, Somyot mewajibkan berjenis-jenis organisasi sepak bola nasional mereka untuk mempelajari keefektifan pemakaian teknologi tersebut. Tujuannya untuk memastikan kesiapan masing-masing regu peserta Liga Thailand dan tarif yang akan dikeluarkan oleh implementasinya.

FAT memang sedang berupaya mengadakan berjenis-jenis terobosan sebagai usaha untuk mengkoreksi standar para wasit. Apalagi, Thailand diguncang skandal match-fixing (pengontrolan lomba) pada akhir November 2017 lalu.

Pada akhir November lalu, hasil penelusuran membongkar empat lomba di Liga Thailand selama tahun 2017, adalah satu di bulan Juli dan tiga di bulan September, terindikasi match-fixing. Pengaruhnya|}, dua belas oknum terseret menjadi tersangka. Kedua belas orang tersebut, dibendung atas tuduhan “menerima uang suap untuk menjual lomba” dengan kata lain memanipulasi poin. Mereka dicokok sebelum kemudian dibebaskan dengan uang jaminan, seperti diinformasikan Fox Sports Asia.

Kasus ini juga melebar ke tujuh belas orang wasit yang dicurigai menerima uang suao. Selain itu, tiga pemain klub Navy Club dan seorang pemain dari Nakhon Ratchasima, diduga menerima uang suap sebesar 6.100 dolar AS untuk mengatur hasil lomba.

Maka, diadopsinya teknologi VAR memang tampak sebagai usaha pengontrolan kerusakan, sekaligus publikasi positif untuk merespons pemberitaan tersebut. Apalagi, Liga Thailand dikala ini menduduki peringkat lima di wilayah Asia bagian timur.

Cara VAR sendiri telah digunakan di sebagian liga besar di dunia, termasuk Bundesliga Jerman dan Serie A Italia. Dua liga bergengsi lain kemungkinan besar akan ikut menggunakannya, adalah Liga Primer Inggris dan La Liga Spanyol.

Teknologi tersebut juga telah diuji lantas oleh federasi sepak bola dunia, FIFA, sedangkan sampai dikala ini belum diputuskan apakah akan memakai cara ini di Piala Dunia tahun depan. Ini membuktikan pengelola liga Thailand sepertinya telah berpikir jauh ke depan dalam hal pengelolaan kwalitas liga sepak bola mereka.

Sepak bola tidak punya batasan dan olah raga ini semakin meluas semenjak diperkenalkan oleh ekspatriat Inggris ke semua dunia pada akhir abad ke-19. Selama bertahun-tahun, sepakbola menjadi bagian penting dari perdagangan lintas negara.

Banyak negara yang mendorong pemain mereka berkecimpung di liga asing untuk mendapatkan pengalaman dan eksposur. Ini ini tentu saja dapat membuat tim nasional mereka menjadi lebih kuat di pentas internasional.

Berikut ini lima negara yang adalah eksportir terbaik pemain sepakbola profesional seperti dilansir Sportskeeda. Laporan ini dibentuk sesudah meneliti 137 liga di 93 negara.

1. Brasil

Dilabeli sebagai negara sepakbola, Brasil sejauh ini adalah eksportir terbesar pemain profesional, yang memasok 1202 pemain ke luar negeri. 65 persen dari permain hal yang demikian bermain untuk klub yang berbasis di negara-negara UEFA.

Portugal adalah tujuan utama bagi Brasil, dengan 221 pemain berlaga di dua liga teratas Portugal. Ini ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa kedua negara memiliki bahasa yang sama, bahasa Portugis. Brasil adalah bekas koloni Portugal sehingga memiliki kultur yang erat dengan negara Eropa.

Sederhananya ini Jepang juga menjadi importir besar bakat Brasil, dengan 54 pemain ketika ini terikat kontrak dengan klub-klub Jepang. Menurut, pemain Brasil ketika ini tersebar di 82 negara untuk menonjolkan gaya sepakbola mereka yang khas.

2. Prancis

Terlepas dari kehebatan dan jangkauan sepak bola Prancis, cuma ada satu klub Prancis yang pernah memenangkan Liga Champions. Malah mungkin dikaitkan dengan fakta bahwa pemain terbaik Prancis lebih suka bermain di liga yang lebih kompetitif ketimbang Ligue 1.

Dari 781 Pemain Prancis yang bermain di luar negeri, Inggris adalah tujuan utama mereka dengan 107 pemain. 86 persen pemain Prancis yang bermain di luar negeri terikat kontrak dengan klub dari negara-negara UEFA. Sementara itu 51 persennya bermain untuk klub di Inggris, Belgia, Luksemburg, Spanyol, Italia dan Jerman.

Menariknya, kebanyakan pemain Prancis yang punya keturunan Aljazair bermigrasi kembali ke Aljazair untuk bermain di divisi atas Aljazair.

Secara total, pemain Prancis tersedia di 60 negara untuk menjalani karir profesionalnya.

3. Argentina

Ketika FIFA, Argentina adalah negara dengan jumlah pesepakbola lebih dari 2,6 juta, bagus yang terdaftar ataupun tidak terdaftar. , beberapa tahun yang lalu, Argentina adalah pengekspor utama pemain sepakbola.

ini, 753 pemain profesional bermain di liga asing dan 50 persen di antaranya bermain di Cile, Meksiko, Italia, Spanyol dan Bolivia. 37 persen dari semua pemain, yang meninggalkan Argentina, terikat kontrak dengan klub di negara-negara UEFA.

Divisi Primera Argentina senantiasa menarik perhatian dari tiap penjuru dunia karena mereka sudah mengekspor bakat terbaik ke tiap pasar utama di dunia sepakbola. Liga Argentina adalah salah satu liga yang paling sulit sehingga banyak pemain yang pergi ke luar negeri untuk mengejar karir profesional di liga yang relatif kurang kompetitif.

Krisis masih menghinggapi Persipura Jayapura jelang bergulirnya kompetisi musim 2018. Sesudah ditinggal para pemain bintangnya, Persipura kini dituntut mendapatkan dana tambahan untuk mengarungi Liga 1 2018.

Dikala ini klub berjuluk Mutiara Hitam itu total baru mengumpulkan Rp17 miliar. Jumlah itu hasil suntikan dari Bank Papua dan Feeport yang masing-masing menggelontorkan dana Rp8,5 miliar.

Persipura juga masih mengharapkan suntikan dana subsidi dari PT Liga Indonesia Baru sekitar Rp7,5 miliar. Dengan begitu masih memerlukan sekitar Rp10 miliar lagi untuk bisa memiliki Rp35 miliar yang yakni jumlah aman bersaing.

Karena minim dana itu walhasil membikin sebagian pilar mereka di musim lalu hengkang. Sebut saja pemain muda potensial seperti Osvaldo Haay, Feri Pahabol, Marinus Manewar, Ruben Sanadi, sampai pemain senior Yoo Jae-hoon, Ricardo Salampesy, dan ikon Boaz Solossa.

Tanpa dana yang cukup berimbas pada belum adanya persiapan Liga 1 yang dilaksanakan Persipura. Padahal Liga 1 yang akan dimulai pada akhir Februari atau awal Maret nanti.

Malahan, Persipura sampai mesti mengundurkan diri dari turnamen pramusim sekelas Piala Presiden 2018. Walhasil, posisi Persipura di Grup B Piala Presiden 2018 malahan digantikan klub Liga 2 Kalteng Putra.

Berbeda dengan Persipura, kontestan Liga 1 lainnya sudah berlatih dan meniru sebagian turnamen pramusim. Klub asal Papua lainnya, Perseru Serui, malahan konsisten menjadi peserta Piala Presiden 2018.

Malahan klub-klub  Liga 2 seperti Martapura FC dan PSPS Riau juga tidak berharap melewatkan peristiwa penting dalam persiapan musimini, dengan konsisten ambil komponen di turnamen Piala Presiden 2018.

Kondisi ini seperti kemelut berkepanjangan bagi Persipura. Pada musim lalu, mereka juga mengalami hal serupa. Di Liga 1 2017, Persipura hanya menggunakan tiga pemain asing dari total empat kuota yang diberikan.

Komposisi skuat malahan tidak semumpuni era Liga Super Indonesia. Daya selama satu musim penuh itu malahan cederung tidak stabil. Kekalahan begitu mudah didapat Persipura, di antaranya dari Perseru dan klub baru seperti PS TNI. Pergantian pelatih dari Liestiadi ke Wanderley Junior malahan mewarnai perjalanan Persipura musim lalu.

Tapi, meskipun minim pendanaan, Persipura masih bisa mengakhiri kompetisi Liga 1 2017 dengan menempati peringkat keenam klasemen akhir. Secara keseluruhan, keadaan ini bagaikan ironi untuk Persipura. Mengingat Persipura pernah menjadi klub tersukses di Liga Indonesia.

Dalam 25 tahun terakhir bergulirnya Liga Indonesia, Persipura empat kali meraih gelar kampiun (2005, 2009, 2011, 2013), dengan tiga kali menjadi runner up (2010, 2012, 2014).

Di turnamen Piala Indonesia, Persipura tiga kali di posisi runner up (2006, 2008, 2009).