"pemain liga italia yg beragama islam"

Sepak bola tidak punya batasan dan olah raga ini semakin meluas semenjak diperkenalkan oleh ekspatriat Inggris ke semua dunia pada akhir abad ke-19. Selama bertahun-tahun, sepakbola menjadi bagian penting dari perdagangan lintas negara.

Banyak negara yang mendorong pemain mereka berkecimpung di liga asing untuk mendapatkan pengalaman dan eksposur. Ini ini tentu saja dapat membuat tim nasional mereka menjadi lebih kuat di pentas internasional.

Berikut ini lima negara yang adalah eksportir terbaik pemain sepakbola profesional seperti dilansir Sportskeeda. Laporan ini dibentuk sesudah meneliti 137 liga di 93 negara.

1. Brasil

Dilabeli sebagai negara sepakbola, Brasil sejauh ini adalah eksportir terbesar pemain profesional, yang memasok 1202 pemain ke luar negeri. 65 persen dari permain hal yang demikian bermain untuk klub yang berbasis di negara-negara UEFA.

Portugal adalah tujuan utama bagi Brasil, dengan 221 pemain berlaga di dua liga teratas Portugal. Ini ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa kedua negara memiliki bahasa yang sama, bahasa Portugis. Brasil adalah bekas koloni Portugal sehingga memiliki kultur yang erat dengan negara Eropa.

Sederhananya ini Jepang juga menjadi importir besar bakat Brasil, dengan 54 pemain ketika ini terikat kontrak dengan klub-klub Jepang. Menurut, pemain Brasil ketika ini tersebar di 82 negara untuk menonjolkan gaya sepakbola mereka yang khas.

2. Prancis

Terlepas dari kehebatan dan jangkauan sepak bola Prancis, cuma ada satu klub Prancis yang pernah memenangkan Liga Champions. Malah mungkin dikaitkan dengan fakta bahwa pemain terbaik Prancis lebih suka bermain di liga yang lebih kompetitif ketimbang Ligue 1.

Dari 781 Pemain Prancis yang bermain di luar negeri, Inggris adalah tujuan utama mereka dengan 107 pemain. 86 persen pemain Prancis yang bermain di luar negeri terikat kontrak dengan klub dari negara-negara UEFA. Sementara itu 51 persennya bermain untuk klub di Inggris, Belgia, Luksemburg, Spanyol, Italia dan Jerman.

Menariknya, kebanyakan pemain Prancis yang punya keturunan Aljazair bermigrasi kembali ke Aljazair untuk bermain di divisi atas Aljazair.

Secara total, pemain Prancis tersedia di 60 negara untuk menjalani karir profesionalnya.

3. Argentina

Ketika FIFA, Argentina adalah negara dengan jumlah pesepakbola lebih dari 2,6 juta, bagus yang terdaftar ataupun tidak terdaftar. , beberapa tahun yang lalu, Argentina adalah pengekspor utama pemain sepakbola.

ini, 753 pemain profesional bermain di liga asing dan 50 persen di antaranya bermain di Cile, Meksiko, Italia, Spanyol dan Bolivia. 37 persen dari semua pemain, yang meninggalkan Argentina, terikat kontrak dengan klub di negara-negara UEFA.

Divisi Primera Argentina senantiasa menarik perhatian dari tiap penjuru dunia karena mereka sudah mengekspor bakat terbaik ke tiap pasar utama di dunia sepakbola. Liga Argentina adalah salah satu liga yang paling sulit sehingga banyak pemain yang pergi ke luar negeri untuk mengejar karir profesional di liga yang relatif kurang kompetitif.

Henrikh Mkhitaryan sudah sah menjadi pemain Arsenal. Absensi pemain asal Armenia hal yang demikian terbilang kurang memperoleh apresiasi karena dia hanya menjadi ‘korban’ pertukaran Alexis Sanchez yang hengkang ke Manchester United.

Berbeda dengan Alexis Sanchez yang memperoleh sambutan luar lazim dan melahirkan optimisme. Sanchez dipercaya akan menambah energi gedor Manchester United dalam upaya menempuh gelar kampiun di masa yang akan datang.

Dia itu memang masuk nalar. Selama bermain di Arsenal, Sanchez yaitu pemain yang memiliki peran benar-benar besar. Tetapi yaitu pemain terbaik Arsenal musim lalu dan juga terpilih sebagai pemain terbaik The Gunners pada musim 2014/2015.

Sementara itu, Mkhitaryan yaitu pemain yang ‘terbuang’ dari skuat MU. Pemain 28 tahun hal yang demikian terakhir kali bermain di Manchester United di Premier League pada bulan Desember tahun lalu saat menghadapi Southampton.

Tetapi bagaimanapun, Mkhitaryan tak dapat dikatakan sebagai pemain yang buruk-buruk benar-benar. Di awal musim ini, eks pemain Borussia Dortmund hal yang demikian sudah menandakan perannya di dalam tim dengan menyumbangkan lima assist dan mencetak satu gol. Tetapi kemudian performanya menurun drastis saat memasuki bulan ketiga di Premier League.

Ada sebagian perkara yang membuat Mkhitaryan tersingkir di bawah asuhan Jose Mourinho. Telah performanya yang menurun tentu saja, dia kalah bersaing dengan pemain lain. Sementara itu Jesse Lingard saat dipasang sebagai gelandang serang performanya jarang mengecewakan.

Di Arsenal nanti, Mkhitaryan memang sepatutnya mampu menandakan bahwa dia cocok memperoleh tempat utama di dalam skuat Arsene Wenger pasca kepergian Sanchez. Untuk itu, Mkhitaryan sepatutnya berprofesi keras.

Soal impian Mkhitaryan bermain di Arsenal sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Sesudah lama dia mengungkapkan ingin bermain bersama klub asal London hal yang demikian.

Aku sah menjadi penggawa Arsenal, Mkhitaryan mengungkapkan bahwa bergabungnya ini yaitu mimpi yang menjadi kenyataan.

“Sekarang benar-benar senang kesudahannya kita dapat memecahkan kesepakatan ini dan saya benar-benar senang berada di sini. Ini yaitu mimpi yang jadi riil karena saya selalu berimajinasi bermain untuk Arsenal. Tetapi saya di sini, saya akan mengerjakan yang terbaik untuk klub ini untuk menjadikan sejarah,” ucap Mkhitaryan.

Pernyataan seperti itu memang tak jarang terlontar dari pemain baru di klub mana saja. Alexis Sanchez yang gabung dengan Manchester United juga dapat mengatakan perkataan seperti itu.

Dikala apa yang dikatakan Mkhitaryan ini tetap dengan apa yang dikatakan sembilan tahun lalu.  Dia masih bermain di kampung halamannya bersama Pyunik Erevan, Mkhitaryan pernah mengungkapkan pada UEFA.com bahwa Arsenal yaitu klub favoritnya. Tetapi mengatakan ingin bermain di Arsenal pada suatu saat nanti.

“Aku unggulan saya yaitu Arsenal. Sekarang suka dengan gaya permainan mereka yang menyerang dan pesat,” kata Mkhitaryan pada tahun 2009.

“Lebih dari itu, Arsene Wenger memberikan kepercayaan pada pemain muda sekalian menuntut hasil secara beriringan. Sekarang suka dengan itu dan saya ingin suatu hari nanti bermain di sana.”

Pernyataan hal yang demikian kesudahannya terwujud pada tahun 2018 ini. Pernyataan hal yang demikian paling tak dapat memberikan sedikit gambaran terhadap janji besar Mkhitaryan pada Arsenal ke depannya.

Wenger sendiri memerlukan pemain dengan janji tinggi, pekerja keras, dan posisi yang terdapat pada diri Mkhitaryan. Pemain sepertinya yang selalu diinginkan pelatih 67 tahun hal yang demikian supaya bergabung dengan timnya.

Soal etos kerja Mkhitaryan sudah rupanya sepanjang profesinya sebagai pemain profesional. Salah satu nyatanya yaitu saat masih bermain di Shakhtar Donetsk. Bersama klub di Ukraina hal yang demikian, Mkhitaryan tak serta merta segera memperoleh kepercayaan masuk tim utama meski sebelumnya menjadi pemain fenomenal di Liga Utama Armenia.

Tetapi sepatutnya tetap berprofesi keras untuk memperoleh tempat utama di Shakhtar. Dia kepercayaan dari pelatih tak kunjung menghampirinya, Mkhitaryan hingga memastikan tinggal di tempat latihan. Dia itu dikerjakan supaya dia lebih konsentrasi dalam mengasah kecakapannya.

Kerja kerasnya hal yang demikian kesudahannya terjawab. Di musim ketiganya bersama bersama Shakhtar menjadi musim terbaiknya. Tetapi mampu mencetak 25 gol hanya dalam 29 penampilan. Jumlah gol hal yang demikian segera membawanya memecahkan rekor sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Primer Ukraina dalam satu musim saja. Telah itu, dia juga mengantarkan Shakhtar menjadi kampiun tiga kali dalam empat musim.

Aku dari Shakhtar, Mkhitaryan diboyong Borussia Dortmund dengan harga 25 juta euro. Dia di bermain Bundesliga, dia juga menyabet gelar pemain terbaik pada musim 2015/2016 setelah menyumbangkan 10 gol dan 15 assist. Absensi yang seperti itu yang membuat Manchester United kemudian rela menebusnya senilai 42 juta euro.

Belum genap dua musim Mkhitaryan mengenakan seragam The Red Devils. Sayangnya, dia sudah tak menerima kepercayaan di MU. Keputusan meninggalkan Old Trafford pada bulan Januari ini tentu bukan alternatifnya, karena dia hakekatnya masih ingin merebutkan tempatnya di tim utama. Dikala Mourinho sudah terlanjur ngebet ingin menerima Sanchez dari Arsenal dan Mkhitaryan sepatutnya menjadi korban pertukaran.

Absensi Mkhitaryan di Arsenal memperoleh sambutan baik. Wenger percaya dengan pemain yang punya janji itu akan lebih baik untuk timnya daripada memiliki pemain kelas dunia namun tak punya energi juang bersama-sama The Gunners.

“Sekarang benar-benar gigih menerima pemain yang dapat berjanji dan konsentrasi. Dia juga vital karena berpengalaman sehingga dapat berkontribusi untuk membantu banyak pemain muda kami yang benar-benar baik,”  tutur Wenger menyambut kedatangan Mkhitaryan.

Mkhitaryan yaitu pemain yang ideal untuk menggantikan peran Alexis Sanchez. Hanya statistiknya memang kalah dari Sanchez, namun Mkhitaryan punya potensi menjadi pemain penting di Arsenal.

Sama dengan Sanchez, Mkhitaryan dapat menempati bermacam posisi. Tetapi dapat ditempatkan sebagai pemain sayap dan juga gelandang serang. Tetapi saja, Mkhitaryan belum pernah diposisikan sebagai penyerang di dalam kotak pinalti. Tetapi jika diperbandingkan Sanchez, Mkhitaryan lebih punya keseimbangan dalam membantu barisan pertahanan.

Dalam formasi 4-2-3-1 yang tak jarang diterapkan di Arsenal, Mkhitaryan dapat menempati tiga posisi di belakang penyerang.

Dalam sebagian lomba terakhir, Wenger tak jarang memasang Alex Iwobi dan Danny Welbeck untuk menopang penyerang. Dikala dua pemain hal yang demikian tak mampu berprofesi dengan baik. , barisan serang Arsenal tak jarang mengalami kebuntuan.

Nah, jika Mkhitaryan dalam situasi terbaiknya, dia yaitu pemain yang ideal untuk menempati posisi hal yang demikian.  Tetapi memiliki kesanggupan menggiring bola yang baik, kesanggupan mendistribusikan bola di tengah, dia juga memiliki ketepatan umpan yang baik, dan yang tak kalah penting yaitu visinya dalam memaksimalkan permainan.

Dia itu tentunya akan menjadi keuntungan bagi lini serang Arsenal. Alexandre Lacazzette yang sejauh ini belum optimal perannya dapat menerima aliran bola yang memadahi untuk mencetak gol. Apalagi jika Arsenal berhasil menerima Pierre-Emerick Aubameyang, barisan serang Arsenal yang ditopang Mkhitaryan tentu akan lebih menakutkan.

Gelandang yaitu jantung regu di atas lapangan dalam permainan sepakbola. Mereka yaitu pemain yang membangun koneksi antara lini belakang dan depan. Namun gelandang bertahan yaitu tipe pemain yang menjadi pelindung bagi para defender.

Peran gelandang yaitu profesi yang paling sulit dan benar-benar diperlukan dalam sepakbola. Dan ketika regu punya lini tengah yang lemah, itu ibaratnya manusia tanpa tulang punggung.

Berikut ini lima gelandang bertahan terbaik di Eropa pada musim 2017/18 sejauh ini seperti diinfokan Sokka.

1. Jorginho – Napoli

Jorginho tak terlalu dikenal sebelum musim 2017-18. Namun, musim ini gelandang asal Italia hal yang demikian telah banyak dikenal di semua Eropa. Pemain berusia 26 tahun ini ketika ini sedang menjadi motor di lini tengah Napoli. Pemain internasional Italia itu memiliki ketepatan passing sebesar 89,3% di Serie A dan 88,6% di sepak bola Eropa.

2. Casemiro – Real Madrid

Casemiro dapat dibilang sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di La Liga. Dia yaitu pemain yang cukup tetap semenjak ia melaksanakan debutnya pada tahun 2013. Gelandang asal Brasil berusia 26 tahun itu berhasil membikin ketepatan passing sebesar 88,1% di La Liga padahal ia mencatatkan 90,2% di Liga Champions.

3. Nemanja Matic – Manchester United

Nemanja Matic, yang bergabung dengan Manchester United pada musim panas lalu dari Chelsea dengan biaya 40 juta pounds, ketika ini yaitu salah satu gelandang bertahan terbaik di Premier League. Pemain berusia 29 tahun itu datang untuk mengambil peran Michael Carrick dan sekarang menjadi pemain kunci di lini tengah. Di musim pertamanya bersama United, pemain Serbia itu yaitu pemain yang tetap di Old Trafford. Matic mencatatkan ketepatan passing yang mencapai 86,7% di Premier League dan 89,2% di Liga Champions.

4. N’Golo Kante – Chelsea

Kante bergabung dengan Chelsea pada 2016 sesudah membantu Leicester City memenangkan gelar Premier League pertama mereka. Kepindahan pemain Prancis hal yang demikian yaitu elemen utama penurunan drastis The Foxes pada musim 2016-17. Tim yang bermarkas di King Power Stadium itu tak dapat menemukan gelandang yang seimbang untuk menggantikan pemain internasional Prancis hal yang demikian.

Pada bulan April 2017 di Chelsea, Kante menerima penghargaan PFA Players’ Player of the Year dan Premier League Player of the Season. Kante ketika ini dianggap sebagai gelandang bertahan terbaik di Premier League musim ini. Dia berhasil mencatatkan ketepatan passing sebesar 89,3% di PremierLeague, dengan prosentase yang sama di Liga Champions.

5. Sergio Busquets – Barcelona

Gelandang Barcelona Sergio Busquets mungkin yaitu gelandang bertahan terbaik di semua Eropa ketika ini. Pemain berusia 29 tahun itu telah bermain bersama pemain cerdik termasuk Lionel Messi, Xavi, Andres Iniesta dan menampilkan kecakapannya di musim ini. Busquets berhasil membikin ketepatan passing sebesar 89,4% di La Liga dan 93,2% di Liga Champions pada musim ini.

Sadio Mane tampil sebagai bintang saat Liverpool menang 5-0 atas Porto pada pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions (15/02). Pemain Senegal itu bermain trengginas dengan mencetak hat-trick di Estadio do Dragao.

Berhasil Mane tersebut menjadikannya sebagai pemain terupdate dalam daftar pencetak hat-trick di Liga Champions. Kecuali itu, ini ialah hat-trick pertama pemain berusia 25 tahun itu di ajang persaingan elit Eropa. Sebelum Mane sudah ada banyak bintang lapangan hijau yang pernah memborong tiga gol dalam satu pertandingan di Liga Champions. Cuma ada beberapa yang mengerjakannya dalam kurun waktu yang benar-benar cepat.

Berikut ini merupakan daftar pencetak hat-trick tercepat dalam sejarah Liga Champions seperti diinformasikan Sokka :

1. Bafetimbi Gomis – 8 Menit (Dinamo Zagreb 1-7 Olympique Lyonnais)

Striker Galatasaray Bafetimbi Gomis saat ini mengatur rekor sebagai pencetak hat-trick tercepat dalam sejarah Liga Champions. Pemain asal Prancis itu mencetak tiga gol cuma dalam waktu 8 menit melawan GNK Dinamo Zagreb pada babak penyisihan grup Liga Champions 2011-12.

Gomis mencetak empat gol dalam pertandingan tersebut saat Lyon menumbangkan tim Kroasia dengan poin 7-0. Rekor eks striker Swansea City itu masih terus berjalan sejak ia menumbangkan rekor Mike Newell yang dicetak pada tahu 1995.

2. Mike Newell – 9 menit (Blackburn Rovers FC 4 -1 Rosenborg BK)

Pada musim 1994-95, saat Blackburn Rovers menjadi juara liga untuk pertama kalinya dalam 81 tahun, Mike Newell mencetak rekor hat-trick tercepat dalam sejarah Liga Champions. Pemain Inggris itu mencetak tiga gol cuma dalam waktu sembilan menit untuk Rovers saat melawan Rosenborg BK pada musim 1995-96.

Rekor tersebut diatasi pada musim 2011-12 oleh Lyon Bafetimbi Gomis yang berhasil membuatnya cuma dalam delapan menit.

3. Cristiano Ronaldo – 11 menit (Real Madrid 8-0 Malmo FF)

Cristiano Ronaldo ialah rajanya hattrick di Liga Champions. Bintang Portugal itu mencetak hattrick dalam waktu 11 menit melawan klub Swedia Malmo. Kampiun Ballon d’Or lima kali itu mencetak empat gol pada tahun 2015 dalam pertandingan penyisihan grup, saat raksasa Spanyol tersebut menang 8-0 di Santiago Bernabeu.

4. Luiz Adriano – 12 menit (BATE Borisov 0-7 Shakhtar Donetsk)

Striker Brasil Luiz Adriano, yang bergabung dengan Shakhtar Donetsk pada 2007 dari klub Brasil Internacional, mencetak hat-trick saat melawan Bate Borisov pada 2014. Pemain berusia 27 tahun itu memborong tiga gol dalam waktu 12 menit saat Shakhtar Donetsk menumbangkan Bate Borisov di Borisov Ajang.

Pemain Brasil tersebut saat ini bermain untuk klub Rusia Spartak Moscow setelah sebelumnya bermain selama dua musim di AC Milan.

5. Neymar – 14 menit (Barcelona 6-1 Celtic FC)

Kemampuan Neymar dalam mencetak gol sudah tak diragukan lagi. Penyerang PSG tersebut mencetak hat-trick melawan Celtic di Camp Nou pada 2013 saat ia masih berada di Barcelona. Pemain depan internasional Brasil itu berhasil memborong tiga gol dalam kurun waktu 14 menit. Ini ialah satu-satunya hat-trick yang dijadikan Neymar di Liga Champions.

Zinedine Zidane sudah memberikan delapan trofi selama dua tahun melatih Real Madrid. Zizou menghadirkan masing-masing dua trofi Liga Champions, Piala Dunia Klub, Piala Super Eropa serta satu gelar Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol bagi publik Santiago Bernabeu.

Tapi, posisi Zidane sebagai pelatih Madrid agak terancam. Hal itu sebab daya kerja minor Los Blancos di musim ini. Sampai Liga Spanyol 2017-2018 menjelang minggu 19, Madrid tertahan di posisi empat dengan koleksi 32 angka. Mereka ketinggalan 19 angka dari Barcelona di puncak klasemen.

Bahkan pada jornada 19 yang berlangsung akhir minggu lalu, Madrid secara tidak terduga ditumbangkan tim tamu Villarreal 0-1. Hasil buruk itu membuat posisi Zidane agak terancam. Sekiranya Zidane tidak sanggup memberikan trofi bagi Madrid di akhir musim ini, siap-siap pelatih berpaspor Prancis itu terdepak dari posisinya. Kini yang jadi pertanyaan, siapa substitusi Zidane nantinya?

Berikut calon substitusi Zidane di Madrid, mengutip dari Sportskeeda :

3. Mauricio Pochettino (Tottenham Hotspur)

Karier kepelatihan Pochettino mulai merekah ketika menangani Southampton di Liga Inggris 2013-2014. Ketika itu pelatih berpaspor Argentina mengantarkan The Saints –julukan Southampton– finis di posisi delapan Liga Inggris. Pencapaian itu membuat Pochettino ditarik Tottenham untuk mengarungi musim 2014-2015.

Singkat kata, Pochettino membawa Tottenham bersaing di jalur jawara Liga Inggris 2015-2016 dan 2016-2017. Hebatnya, pelatih berusia 45 tahun itu mengandalkan pemain-pemain yang sebelumnya kurang ternama.

Ucap saja seperti Harry Kane dan Dele Alli. Dengan pemain minor saja, Pochettino dapat membawa Tottenham bangkit. Logikanya dengan personel matang pengalaman milik Madrid, dia dapat mengantarkan klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu itu berjaya di tingkatan dalam negeri, Eropa ataupun kontinental.

2. Antonio Conte (Chelsea)

Tak ada yang meragukan kwalitas melatih Conte. Ketika menangani Juventus, Conte mengantarkan klub yang bermarkas di Allianz Stadium itu tiga kali jawara Liga Italia. Sementara ketika melatih Timnas Italia, Conte membawa Graziano Pelle dan kawan-kawan melaju sampai perempatfinal Piala Eropa 2016. Meskipun, ketika itu Italia datang dengan skuad seadanya.

Sementara bersama Chelsea, Conte membawa klub asal London Barat itu jawara Liga Inggris 2016-2017. Disebut-ucap Conte akan mengakhiri kariernya sebagai pelatih Chelsea di akhir musim ini. Sebab itu, Conte memiliki kans menggantikan posisi Zidane.

1. Massimiliano Allegri (Juventus)

Allegri sukses besar bersama Juventus. Setidaknya, masing-masing tiga trofi Liga Italia dan Coppa Italia sudah disabet Allegri untuk publik Allianz Stadium. Sementara di LIga Champions, Allegri dua kali membawa Juventus ke partai puncak, meskipun akhirnya takluk dari lawan-lawannya.

Satu kelebihan yang dimiliki pelatih berusia 50 tahun itu yaitu fleksibilitas strategi. Allegri tidak terpaku dengan pola 3-5-2. Ia dapat memeragakan pola permainan 4-3-1-2, 4-2-3-1 dan 4-3-3 dengan sama bagusnya. Apalagi, Allegri disebut-ucap berharap mencari tantangan baru dan Madrid dapat diciptakan destinasi.

Babak penyisihan 16 besar liga champions telah selesai dilaksanakan dan menghasilkan 8 team terbaik yang berhasil melaju ke babak 8 besar Liga Champions 2017/2018.

Spanyol menjadi negara dengan wakil terbanyak di babak perempatfinal, ialah tiga regu. Wakil-wakil La Liga yang masih bertahan ialah Barcelona, Real Madrid, dan Sevilla.

Dari lima wakil Inggris yang tampil di babak 16 besar, hanya dua yang lolos ke perempatfinal. Dua regu Inggris yang tersisa ialah Manchester City dan Liverpool.

Italia juga diwakili oleh dua regu, ialah Juventus dan AS Roma. Satu regu lainnya yang lolos ke perempatfinal ialah klub raksasa Jerman, Bayern Munich.

8 Tim yang Lolos ke Perempatfinal Liga Champions 2017/2018 diantaranya :

1. Manchester United vs Sevilla : Sevilla berhasil memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions, setelah berhasil menang dengan Agregat 1- 2.

2. AS Roma vs Shakhtar Donetsk, AS Roma memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions dengan Agregat 2-2, AS Roma Lolos ke babak selanjutnya lantaran menang Gol Tandang.

3. Barcelona vs Chelsea , Barcelona memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions, setelah berhasil menang dengan Agregat 4-1.

4. Bayern Munchen vs Besiktas : Bayern Munchen memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions, setelah berhasil menang dengan Agregat 8-1.

5. Manchester City vs Basel , Manchester City memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions, setelah berhasil menang dengan Agregat 5-2.

6. Juventus vs Tottenham , Juventus memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions, setelah berhasil menang dengan Agregat 4-3.

7. Real Madrid vs PSG , Real Madrid memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions, setelah berhasil menang dengan Agregat 5-2.

8. Liverpool vs Porto , Liverpool memastikan lolos ke babak 8 besar liga champions, setelah berhasil menang dengan Agregat 5-0.

UEFA telah mengerjakan pengundian untuk delapan regu yang akan beradu tanding pada babak perempat final atau 8 besar Liga Champions di Nyon, Swiss, Jumat (16/3/2018) petang.

Jalannya pengundian dibuka oleh jurnalis asal Portugal yang kini menjabat sebagai Chief Press UEFA, Pedro Pinto. Sesudah membuka jalannya acara, Pedro menampilkan rangkuman laga regu-regu peserta delapan besar yang telah disiapkan pihak UEFA.

Sesudah video hal yang demikian, progres pengundian dimulai. Pada putaran pertama, Barcelona dan AS Roma menjadi dua regu yang pertama muncul. Keduanya pun dipastikan bakal bersua di perempat final.

Hasil pengundian kedua mempertemukan Sevilla dan Bayern Munchen. Pada fase sebelumnya, Sevilla menundukkan MU dengan agregat 2-1, sementara Bayern Munchen menumbangkan Besiktas dengan agregat 8-1.

Kejutan terjadi pada pengundian ketiga. Di undian ini, dua finalis liga Champions musim lalu, Real Madrid dan Juventus akan bersua. Sementara itu, undian keempat sekalian terakhir mempertemukan dua regu inggris, Liverpool dan Manchester City.

Babak perempat final sendiri masih akan berlangsung dengan cara yang sama dengan 16 besar, yaitu pertemuan dua leg. Partai leg pertama dijadwalkan dihelat pada 3-4 April 2018. Sementara itu, leg kedua bergulir sepekan kemudian atau pada 10-11 April 2018.

Berikut hasil drawing babak perempat final Liga Champions:

– Barcelona vs AS Roma
– Sevilla vs Bayern Munchen
– Juventus vs Real Madrid
– Liverpool vs Manchester City

Babak 16 besar Liga Champions musim 2017-2018 akan kembali bergulir pada Februari 2018. Banyak tim-tim papan atas Eropa yang bersaing sengit untuk mendapatkan titel juara. Meski demikian, beberapa klub seperti Real Madrid, Barcelona, Juventus, dan Manchester City diprediksi masih menjadi unggulan juara.

Kedigdayaan Los Blancos -julukan Madrid- memang telah tak diragukan lagi di Liga Champions. Pasalnya, Raksasa Spanyol ini menjadi klub pertama yang cakap menjuarai Liga Champions dua musim beruntun, tepatnya pada 2015-2016 dan 2016-2017.

Tapi, kegemilangan Madrid seakan meredup sejak awal musim 2017-2018. Kepergian Alvaro Morata ke Chelsea dan dilepasnya James Rodriguez (Bayern Munich) beserta Mariano Diaz (Olympique Lyon) disinyalir membikin lini serang mereka melompong. Madrid juga melaksanakan kesalahan pada lini belakangnya dengan tak membeli penjaga gawang baru.

Memang Keylor Navas masih menjadi kiper utama klub besutan Zinedine Zidane tersebut. Meski tampil gemilang dengan beragam kali penyelamatan, melainkan perlu diingat, Navas sering kali bermain inkonsisten. Ini yaitu sebuah kesalahan besar bagi Madrid, karena tak membeli kiper berpengalaman untuk dibuat kiper utama.

Kecuali Madrid, Barcelona juga semestinya diantisipasi. Walau telah kehilangan Neymar Jr yang menetapkan hengkang ke Paris Saint-Germain (PSG), melainkan tim berjuluk Azulgrana tersebut masih tampil luar awam dengan pemain-pemain bertalenta yang mereka miliki.

Terbukti saat ini Raksasa Katalunya tersebut memuncaki klasemen sementara Liga Spanyol 2017-2018 dengan 48 poin. Hasil itu membikin Barcelona unggul 16 poin dari Real Madrid yang menghuni peringkat keempat dengan 32 angka.

Kombinasi Luis Suarez dan Lionel Messi masih susah dibendung pertahanan tim lawan. Otomatis hal itu membikin kinerja Barcelona masih cukup bagus ketimbang rival abadinya, Madrid.

Di sisi lain, Manchester City yang notabene menjadi tim paling berhasil di Liga Inggris musim 2017-2018, pastinya tak akan tinggal diam untuk keluar sebagai juara Liga Champions. Bersama pelatih Josep Guardiola, klub berjuluk The Citizens tersebut tentunya tak akan memberi ampun kepada klub mana bahkan yang mencoba menghambat jalannya untuk meraih gelar juara.

Musim ini Man City membuktikan jati dirinya sesudah meraih 20 kemenangan dan dua imbang dari 20 laga di Liga Inggris 2017-2018. Seandainya kinerja positif di Liga Inggris dapat diemulasi ke Liga Champions, jangan heran jikalau nantinya Man City mengangkat trofi si Alat Besar di akhir kompetisi.

Sementara Juventus juga masih berpeluang memperjuangkan tekadnya meraih gelar juara Liga Champions 2017-2018. Raksasa Liga Italia tersebut memang mengincar kemenangan di kompetisi elite Eropa itu sebelum kiper veteran Juve, Gianluigi Buffon pensiun dari dunia sepakbola di akhir musim ini.

Musim lalu, tim asuhan Massimiliano Allegri itu melaju sampai final. Tapi, Juventus ditaklukkan Madrid dengan poin 1-4 di partai puncak. Hasil itu tentunya menjadi pukulan telak bagi skuad yang berbasis di Allianz Stadium tersebut.

Diprediksi klub berjuluk Si Nyonya Tua ini akan mengeluarkan permainan apiknya di gelaran Liga Champions musim 2017-2018 agar dapat menunaikan misinya untuk menerima trofi si kuping besar. Meski demikian, pengorbanan Juventus dipastikan tidaklah gampang. Pasalnya, mereka semestinya berhadapan dengan beberapa klub besar Eropa. Langkah mereka di 16 besar bahkan telah dihadang kontestan Liga Inggris, Tottenham Hotspur.

Krisis masih menghinggapi Persipura Jayapura jelang bergulirnya kompetisi musim 2018. Sesudah ditinggal para pemain bintangnya, Persipura kini dituntut mendapatkan dana tambahan untuk mengarungi Liga 1 2018.

Dikala ini klub berjuluk Mutiara Hitam itu total baru mengumpulkan Rp17 miliar. Jumlah itu hasil suntikan dari Bank Papua dan Feeport yang masing-masing menggelontorkan dana Rp8,5 miliar.

Persipura juga masih mengharapkan suntikan dana subsidi dari PT Liga Indonesia Baru sekitar Rp7,5 miliar. Dengan begitu masih memerlukan sekitar Rp10 miliar lagi untuk bisa memiliki Rp35 miliar yang yakni jumlah aman bersaing.

Karena minim dana itu walhasil membikin sebagian pilar mereka di musim lalu hengkang. Sebut saja pemain muda potensial seperti Osvaldo Haay, Feri Pahabol, Marinus Manewar, Ruben Sanadi, sampai pemain senior Yoo Jae-hoon, Ricardo Salampesy, dan ikon Boaz Solossa.

Tanpa dana yang cukup berimbas pada belum adanya persiapan Liga 1 yang dilaksanakan Persipura. Padahal Liga 1 yang akan dimulai pada akhir Februari atau awal Maret nanti.

Malahan, Persipura sampai mesti mengundurkan diri dari turnamen pramusim sekelas Piala Presiden 2018. Walhasil, posisi Persipura di Grup B Piala Presiden 2018 malahan digantikan klub Liga 2 Kalteng Putra.

Berbeda dengan Persipura, kontestan Liga 1 lainnya sudah berlatih dan meniru sebagian turnamen pramusim. Klub asal Papua lainnya, Perseru Serui, malahan konsisten menjadi peserta Piala Presiden 2018.

Malahan klub-klub  Liga 2 seperti Martapura FC dan PSPS Riau juga tidak berharap melewatkan peristiwa penting dalam persiapan musimini, dengan konsisten ambil komponen di turnamen Piala Presiden 2018.

Kondisi ini seperti kemelut berkepanjangan bagi Persipura. Pada musim lalu, mereka juga mengalami hal serupa. Di Liga 1 2017, Persipura hanya menggunakan tiga pemain asing dari total empat kuota yang diberikan.

Komposisi skuat malahan tidak semumpuni era Liga Super Indonesia. Daya selama satu musim penuh itu malahan cederung tidak stabil. Kekalahan begitu mudah didapat Persipura, di antaranya dari Perseru dan klub baru seperti PS TNI. Pergantian pelatih dari Liestiadi ke Wanderley Junior malahan mewarnai perjalanan Persipura musim lalu.

Tapi, meskipun minim pendanaan, Persipura masih bisa mengakhiri kompetisi Liga 1 2017 dengan menempati peringkat keenam klasemen akhir. Secara keseluruhan, keadaan ini bagaikan ironi untuk Persipura. Mengingat Persipura pernah menjadi klub tersukses di Liga Indonesia.

Dalam 25 tahun terakhir bergulirnya Liga Indonesia, Persipura empat kali meraih gelar kampiun (2005, 2009, 2011, 2013), dengan tiga kali menjadi runner up (2010, 2012, 2014).

Di turnamen Piala Indonesia, Persipura tiga kali di posisi runner up (2006, 2008, 2009).

Eks palang pintu tim Persib Bandung, Vladimir Vujovic, telah bergabung dengan tim barunya merupakan Bhayangkara FC, dan mulai menjalani latihan di Lapangan National Youth Training Center, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Jumat (5/1).

Vlado, panggilan akrab Vladimir Vujovic, walaupun baru bergabung tidak canggung dengan pemain lainnya.

Dia malahan langsung meniru serangkaian tes jasmaniah yang dikerjakan oleh tim dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan di bawah pantauan pelatih Simon McMenemy.

Pada latihan hari kedua ini, tidak cuma Vlado yang bergabung, juga pemain lokal merupakan Putu Gede Juni Antara. Meski patut menjalani tes jasmaniah yang ketat, seluruh pemain yang ada tampak menikmati seluruh program yang dikasih.

Dengan bergabungnya Vlado dan Putu, telah ada 26 pemain yang masuk tim. Melainkan, ada sebagian pemain yang baru meniru seleksi seperti Ikris Yahmani, penjaga gawang Rafiandi Ilham, Sani Rizki Fauzi serta satu pemain asing yang berusaha meyakinkan pelatih, James Mack.

Sebelumnya pelatih Simon McMenemy mengatakan jikalau dirimya berusaha menyiapkan tim terbaik mengingat sebagian pemain pilar musim lalu seperti Evan Dimas Darmono, Ilham Udin Armayn, dan Ilija Spasojevic hengkang ke tim lain.

“Saya yakin pemain yang kami datangkan mampu menggantikan posisi Evan, Ilham, maupun Spaso. Yang jelas tim saat ini cukup baik,” kata Simon saat dikonfirmasi.

Guna mengarungi persaingan Liga 1 musim ini, tim yang berjuluk The Guardians itu telah mendatangkan sebagian pemain seperti Vendry Mofu, Nurhidayat, Herman Dzumafo Epandi hingga menarik pulang pemain yang sebelumnya dipinjamkan merupakan Muhammad Hargianto dan Dinan Javier.

Tidak cuma itu, Bhayangkara FC juga mendatangkan pemain asing yang diinginkan mampu mendongkrak keadaan tim. Apalagi pada Liga 1 musim ini datang sebagai pemenang bertahan setelah finis diposisi puncak persaingan tertinggi di Tanah Air ini.

“Saya memperhatikan tim saat ini tidak jauh beda dengan sebelumnya. Makanya kami konsisten optimistis dengan kemampuan tim,” kata asisten pelatih baru Bhayangkara FC, Firman Utina.

Sebelum mengarungi persaingan Liga 1 musim ini, anak asuh Simon McMenemy ini akan menguji kesanggupannya pada turmanen Piala Presiden. Pada kejuaraan yang ditiru seluruh peserta Liga 1 itu, Bhayangkara FC tidak membidik sasaran tinggi sebab turnamen ini cuma dipakai untuk persiapan menjelang persaingan liga.